PENTINGNYA BAHASA INGGRIS UNTUK PASAR BEBAS ASEAN
- freostec
- Apr 13, 2015
- 2 min read
Bahasa Inggris adalah alat komunikasi wajib untuk menghadapi pasar bebas khususnya AFTA 2015 yang sudah di depan mata. Globalisasi menyebabkan dunia menjadi semakin terasa tanpa ada batas antar Negara. Pengaruh globalisasi dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain.

Memasuki era pasar bebas ASEAN (AFTA) 2015 menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung.
Dalam konteks tersebut, perlu adanya perubahan paradigma berfikir tentang pentingnya bahasa Inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi menghadapi AFTA 2015 nanti, dimana daya saing tiap individu dari berbagai Negara saling berlomba dalam mendominasi berbagai macam lapangan kerja/usaha, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu (bahasa Nasional) yang wajib dikuasai, bahasa Internasional pun menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai.
Bagaimana kita akan bisa memenangkan suatu Bisnis jika komunikasinya saja masih penuh kendala! Bagaimana kita bisa mentransfer atau mensosialisasikan produk produk unggulan kita dan menerangkan kehebatan dan ke-aneka-ragam budaya kita ketika masih terkendala berkomunikasi, ini masalah serius yang harus segera di selesaikan dengan solusi yang tepat!

Untuk mempersiapkan SDM yang handal dan mampu mahir bahasa Inggris secara aktif dan komunikatif pada semua elemen masyarakat tidak lepas dari peran serta pemerintah yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan program dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berbahasa Inggris
Kesiapan sumber daya manusia (SDM) adalah faktor utama dalam menghadapi era pasar bebas. Di era pasar bebas nanti, bukan hanya modal yang dapat mengalir melintasi batas negara. Bayak tenaga kerja dari suatu negara akan mengalami hal yang sama. "Orang Malaysia, Philipina dan Singapura dan negara Asean lainnya menjadi saingan utama karena faktor bahasa
Comentarii